Bertempat di Aula Kantor Camat Kupang Barat Kelurahan Batakte, Selasa (20/12-2022) Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kupang, memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berupa Susu Dancow dan Lactogen untuk 25 Anak Stunting dan BMT (Bantuan Makanan Tambahan) untuk Ibu Hamil sebagai upaya pencegahan, penanganan dan penurunan Stunting di Kabupaten Kupang.
Adapun PMT ini merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan, yang disalurkam langsung ke 3.479 anak Bayi dan Balita Stunting, melalui 27 Puskesmas di Kabupaten Kupang. Untuk kali ini penyaluran dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Batakte.
"Saya sangat mengapresiasi ibu-ibu yang datang hari ini membawa anaknya, terlebih kepada bapak-bapak yang hadir menggantikan istri sebagai kepedulian dan cinta kasih kepada anak dan juga sebagai kewajibaan. Dan perlu saya sampaikan bahwa hari ini bantuan atau hal-hal yang diberikan kepada anak-anak stunting dan ibu-ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) ini cukup banyak dan KEK ini sering terjadi pada ibu-ibu muda hamil yang tidak bersuami, untuk itu Saya berharap kepada Bapak Camat dan jajaran, Danramil, Kapolsek dan jajaran, KMK (Ketua Majelis Klasis) dan Pendeta, Kadis Kesehatan, Kadis P2KBP3A, Kepala RSKK, Lurah dan Kades, Ibu Kapus dan jajaran, Tokoh agama dan Tokoh masyarakat, insan pers serta masyarakat yang hadir saat ini harus dikawal supaya bantuan ini tepat sasaran pada objeknya”, tegasnya.
Lanjut Beliau “Pagi ini saya sangat senang karena kerja kolaborasi dan stakeholder yang hadir setiap kali turun dilapangan, maka dipercaya stunting akan cepat turun, karena terdeteksi dengan baik, apresiasi juga disampaikan kepada Lurah Batakte Eben Tefu bahwa bendera stunting sudah terpasang, tujuannya mempermudah mendeteksi dan sebagai tanda supaya apabila para Pejabat yang turun lapangan ada kepedulian juga dari mereka”, Saya harapkan semua Lurah dan Kades di Kupang Barat harus pasang bendera sesuai yang diterima kurang lebih dua ratus lebih. Untuk itu para orang tua harus beri perhatian serius pada anak-anaknya untuk masa depan mereka, terlebih ibu-ibu. Karena pertumbuhan yang bagus untuk anak-anak adalah memberikan ASI, karena ASI Eksklusif merupakan yang terbaik dan Anugerah dari Tuhan yang paling hebat”, tutupnya.
Dilanjutkan sambutan dari Camat Kupang Barat Yusak Ulin bahwa memang angka stunting di daerah kami cukup tinggi tetapi atas upaya dan kerja keras bersama stakeholder yang ada yaitu ibu Kapus serta jajaran, Danramil dan Kapolsek, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Bapak-bapak Desa dan Lurah serta NGO yang turut membantu sehinga angka stunting turun menjadi 17.09 %. Saya berharap kepada Wabup untuk mendukung terus semua kegiatan para Camat dan jajaran untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kupang.
Sementara Plt. Kepala Puskesmas Batakte Masri Ndoen dalam laporannya menyampaikan, Stunting merupakan kurang gizi kronis sejak anak masih di kandungan dan selama 1000 hari pertama kehidupan, karena kurangnya asupan gizi sehingga mengakibatkan anak yang dilahirkan kurang cerdas dan rentan terhadap penyakit. Puskesmas Batakte melaksanakan aksi Kovergensi dengan melibatkan pihak swasta dan masyarakat, yang memiliki wilayah kerja 10 desa dan 2 kelurahan dengan jumlah 10 posyandu, 3 Polindes, dan 40 posyandu bayi balita. Dijelaskannya untuk bayi balita gizi buruk 189 anak stunting, yang hadir hari ini dari Kelurahan Batakte 16 orang dan Keluharan Oenesu 9 orang. Untuk pencapaian D/S 100 % per Nopember ada 4 desa yaitu, Nitneo, Lifuleo, Tesabela dan Oenaek yang sisanya 90an %, setelah disweaping anaknya keluar kota dan ada yang sakit. Intervensi yang sudah diberikan secara spesifik adalah distribusi BMT berupa biskuit untuk balita dan Bumil KEK. Untuk kegiatan posyandu, secara rutin setiap bulan sesuai jadwal yaitu Emodemu, menjenguk sasaran gizi yang tidak datang timbang di posyandu oleh kader dan tenaga pustu, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) disekolah, screaning atau pengukuran LILA, sosialisasi dan pemasangan poster pintar di posyandu dan rumah balita, distribusi dan sweaping, tatalaksana balita gizi buruk, pendampingan ibu hamil, PMT untuk balita gizi kurang dan Bumil KEK dari Kemenkes, PMT gizi kurang dari Bank NTT dan WPI, pemeriksaan HB rutin pada ibu hamil. Intervensi sensitive yang sudah dilaksanakan adalah koordinasi dengan pihak desa untuk PMT, konseling dan pengadaan alat Antropometri Kit yang bersumber dari dana Desa, edukasi poster pintar dari Yayasan Seribu Hari, peternakan ikan lele dan kerja sama lintas sektor untuk percepatan penurunan angka stunting di Kecamatan Kupang Barat. Untuk PMT pada ibu hamil KEK diberikan rutin selama 90 hari dari tanggal 10 Oktober 2022 sampai 1 Januari 2023, kemudian PMT untuk bayi balita gizi kurang berupa susu diberikan selama 14 hari jadwal 2 kali minum dari tanggal 19 Desember 2022 sampai 1 Januari 2023 dan bendera stunting sebanyak 296 dan sudah terpasang sebanyak 180 buah.
Dilanjutkan dengan demo membuat susu Lactogen dan Dancow oleh Tenaga Gizi Puskesmas Batakte ibu Vera, yang nantinya akan diberikan oleh orang tua kepada anak bayi balita sesuai dengan umur secara rutin.
Selepas kegiatan di Aula dilanjutkan dengan pemasangan bendera stunting secara simbolis oleh Wakil Bupati bersama rombongan pada dua rumah anak stunting.
Sumber : Dinas Kominfo Kab. Kupang