MEMBANGUN RUMAH MEMBANGUN KEHIDUPAN

   Bupati Kupang Mengikuti Kegiatan Program Pengembangan Hunian Rumah oleh Yayasan HFHI
Ngetrend    2021-09-16  06:55:22

gambar

Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia (Habitat For Humanity Indonesia - HFHI) adalah lembaga kemanusiaan nirlaba yang bergerak di perumahan rakyat berpenghasilan rendah. HFHI selama 24 tahun terakhir telah melayani lebih dari 160.000 keluarga dari 18 provinsi. HFHI yang berkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) hadir di Nusa Tenggara Timur sebagai response terhadap pemulihan pasca badai seroja pada april 2021 lalu, berkomitmen bersama pemerintah dan masyarakat setempat melaksanakan program pengembangan hunian sebagai upaya pemulihan bagi masyarakat NTT yang terdampak badai seroja. Untuk Kabupaten Kupang rencananya akan dibangun 97 unit rumah dan akan direnovasi 20 unit rumah, teruntuk keluarga yang kehilangan rumah akibat bencana seroja di 3 lokasi berbeda yaitu Naibonat, Oesao dan Takari. 
Kegiatan ground breaking program pengembangan hunian penyintas siklon seroja di kabupaten Kupang ini, yang digelar di Kelurahan Naibonat Kecamatan Kupang Timur tepatnya di RT 02/RW 01 Selasa 14 September 2021, memberikan gambaran positif dari sebuah komitmen dan kerjasama yang baik antar berbagai pemangku kepentingan, dalam upaya pemulihan masyarakat terdampak bencana. Undangannya terbatas dan dihadiri oleh Bupati Kupang, Korinus Masneno didampingi Kadis Sosial Kab.kupang, Anis Masneno, Kepala BPBD Kab.Kpg, Paulus Ati, Kabag Prokopim, Martha Ede, Kepala RSKK Beni Selan, Camat Kupang Timur, Tokoh masyarakat dan Tokoh agama.
Cerita sedih penuh haru datang dari penyintas seroja, Ori Neno. Dirinya mengisahkan kembali kejadian saat badai seroja terjadi dan menghancurkan rumah tinggalnya. Disyukurinya, kehadiran HFHI dan WVI sangat membantu dalam memberikan hunian yang layak untuk ditempati. Terima kasih juga kepada Pemerintah Daerah yang sudah memberikan perhatian kepada masyarakat terdampak. Dan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,berapapun nilainya, dinilai Ori Neno adalah wujud kasih Tuhan yang nyata dan buktikanlah bahwa penyintas seroja tidak akan kehilangan harapan, tetap kuat, berpikir sehat demi keberlangsungan hidup kedepan.
National Director HFHI, Susanto yang mengikuti secara virtual kegiatan ini menyampaikan bahwa HFHI terus menerus menggalang dana, bekerjasama dengan WVI, bergerak untuk perubahan dalam upaya pemulihan masyarakat terdampak bencana. Semua pihak terkait diharapkan Susanto terus berkolaborasi, gotong royong menata kehidupan Kabupaten Kupang, menata kehidupan NTT.  NTT adalah kita.
Sementara Bupati Kupang Korinus Masneno sangat mengapresiasi kerja HFHI dan WVI. Beliau menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan kecintaan kedua lembaga ini, untuk daerah kabupaten kupang, yang masyarakatnya kehilangan rumah akibat badai seroja di Kelurahan Naibonat, Oesao dan Takari. Atasnama pemerintah daerah, Bupati Korinus bersyukur atas kasih Tuhan lewat kedua lembaga tersebut, dengan kesiapannya membangun rumah layak huni serta merenovasi rumah yang dianggap tidak layak. Tidak ada hidup yang mudah dalam sebuah perjalanan, tutur Korinus. Badai telah berlalu namun dampaknya masih terasa hingga saat ini, Bupati Kupang dengan semampunya mengerahkan seluruh perhatian dan tenaga, memberikan yang terbaik buat rakyatnya, berapapun nilainya, apapun hasilnya,  tetap bijak lakukan yang terbaik. Meskipun ada kritikan, bagi Bupati Kupang yang sangat kebapakan di usia 62 tahun ini, terpenting hidup ini selalu jadi berkat bagi sesama, keteladanan kepemimpinan patut dijaga "ungkap Masneno".
Mengakhiri sambutannya, Bupati menyampaikan apa yang dikerjakan HFHI dan WVI hari ini, selalu mendapat berkat. Terima kasih semuanya,"ucap Masneno".
Acara ini ditandai dengan penandatanganan MOU antar pihak terkait, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan rumah oleh Bupati Kupang, HFHI dan WVI.

Sumber : Humas Kab. Kupang