PENYERAHAN BAGI HASIL PRODUKSI GARAM BIPOLO

   PENYERAHAN BAGI HASIL PRODUKSI BERSAMA PT GARAM KABUPATEN KUPANG
Ngetrend    2020-11-10  09:51:43

gambar

Produksi Garam di Kabupaten Kupang memberikan hasil yang cukup bermanfaat bagi masyarakat khususnya pemilik lahan. lahan yang semula belum terpakai maksmimal dan sebagian digunakan untuk kegiatan menanam namun berkat kecanggihan teknologi dirubah menjadi lahan tambak garam dan sudah berproduksi. Untuk itu sejumlah masyarakat Bipolo pemilik lahan, tanah ulayat yang digunakan sebagai tambak garam oleh PT. Garam Bipolo, Rabu (4/11-2020)  bertempat di Kantor Bupati Kupang menyerahkan bagi hasil produksi bersama PT. Garam kepada beberapa unsur diantaranya kepada Lembaga Pembangku Adat (LPA) Kab Kupang, Sinode GMIT dan Pemkab Kupang.

Bupati Kupang Korinus Masneno dalam sambutannya menyatakan apresiasi atas kerjasama yang baik antara PT. Garam dan pemilik lahan sehingga produksi bisa berjalan dengan baik dan membuahkan hasil seperti saat ini. Diakui Masneno bahwa sumber daya alam di Kabupaten Kupang khususnya untuk pengolahan dan produksi garam namun masih terbatas, baik modalnya yang minim, peralatan terbatas maupun SDM nya sehingga perlu kolaborasi dengan pihak lainnya. Dengan bergandengan tangan seperti ini kita akan mampu meraih hasil yang lebih baik, saling melengkapi dan menolong. “Saya atas nama Pemerintah ucapkan terima kasih dan berharap semangat untuk membangun terus kita wujudkan dengan berkerja bersama,” Ungkapnya. Dikatakannya meski terbatas, hasil juga belum mencapai target, namun perlu disyukuri dengan baik. Tipe kerjasama seperti ini jelas Masneno sangat langka dimana pemilik lahan ulayat memberikan bagi hasil kepada pihak lainnya seperti Gereja, Pemerintah dan LPA dalam rangka berbagi dan bergandengan tangan membangun masyarakat. “Tentu ini menjadi model yang patut dicontoh. Kalau niatan ini dibangun dengan baik akan menjadi berkat dan berlanjut dihari yang akan datang,” Ungkapnya.

Yeheskiel Kasnope salah mewakili pemilik lahan garam Bipolo menyatakan pembagian hasil dari produksi Pt. Garam Bipolo ini dibagi dalam 4 pos diantaranya pemilik lahan, Gereja, LPA dan Pemerintah. “Kami yakin untuk bisa berdiri dengan teguh tidak bisa satu tongkat  saja, perlu 4 tongkat yang menopang sehingga bisa terus kuat,” Ungkap Yeheskiel. Ditambahkannya bahwa dengan adanya produksi PT. Garam banyak berkat yang didapat, hasilnya bisa menyekolahkan anak, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan dalam kegiatan produksi anak-anak, saudara yang lain bisa turut berkerja di PT. Garam Persero sehingga masyarakat sangat bersyukur. “Pembagian hasil ini merupakan wujud kebersamaan kita sejak awal, bahwa garam ini merupakan emas putih yang diberikan Tuhan pada kita,” Ungkapnya. Meski terbatas namun Penyerahan bagi hasil ini diharapkan bisa bermanfaat dan diberikan kepada Sinode GMIT, Lembaga Pembangku Adat, dan Pemkab Kupang, masing-masing senilai Rp. 49. 899.090,-

Manager Regional PT. Garam Persero Juki Handogo dalam sambutannya menyatakan pembagian hasil ini merupakan hasil produksi tahun 2019 dimana jumlah garam yang dipanen PT. Garam Persero mencapai 13.125 Ton dari target 18.000 ton. Sementara pada tahun 2020 target nya 13.000 ton namun hingga saat ini realisasi sudah mencapai 10.510 ton. Dirinya berterima kasih atas dukungan Pemerintah dan masyarakat Kab. Kupang seraya berharap PT. Garam terus meningkatkan produksinya dan berkontribusi bagi kemajuan daerah.

Turut hadir pada penyerahan bagi hasil tersebut Ketua Badan Pendidikan Sinode Pdt. Jahja Millo, Akademisi Dr. Tian Liufeto, Kadis Perindag Kab. Kupang Adriel Abineno.

Sumber : Humas Kab. Kupang